Bagian
keenam dari buku Graham Hunter, "Barca: The Making Of The
Greatest Team In The World" menceritakan tentang munculnya
pelatih muda bernama Pep Guardiola yang sudah unjuk gigi ketika
ditugaskan menangani tim Barcelona B.
Ketika
pemilihan presiden Barcelona berlangsung pada 2003, salah satu
pesaing Joan Laporta, Luis Bassat, mempunyai intuisi terhadap Pep
Guardiola.
Bassat
sudah dapat mengindentifikasi Pep sebagai entrenador klub Catalan
tersebut ketika dia masih bermain dengan AS Roma. Sang kandidat
presiden FC Barcelona menginginkannya menjadi pelatih, padahal
usianya baru menginjak angka ke-32.
Bassat
mengenang, "Ketika hendak mencalonkan diri sebagai presiden pada
2003, saya pergi ke Roma untuk menjalin kesepakatan dengan Pep.
Selain mencintai Barca, Pep pandai dan akan bekerja keras untuk klub.
Kami berbicara selama enam jam dan ia meyakinkan saya bahwa dia belum
panas menjadi seorang pelatih. Ditambah lagi dia tidak memiliki
lisensi pelatih pada saat itu.
"Jadi, saya berubah pikiran dan memutuskan untuk menjadikannya sebagai direktur sepak bola masa depan saya. Dia akan menjadi brilian, sama halnya dengan menjadi pelatih brilian seperti sekarang ini.
"Jadi, saya berubah pikiran dan memutuskan untuk menjadikannya sebagai direktur sepak bola masa depan saya. Dia akan menjadi brilian, sama halnya dengan menjadi pelatih brilian seperti sekarang ini.
"Namun
pada saat pemilihan Bassat hanya menempati posisi kedua. Sementara,
Guardiola memutuskan pensiun serta mempersiapkan masa depan.
Akhirnya, dia mengantungi sertifikat kepelatihan dan segera ditunjuk
menjadi pelatih Barcelona B.
Simbol
Catalan | Pep Guardiola dikagumi di Barcelona
Memasuki Juni 2007,
Laporta, Johan Cruyff, direktur sepak bola Txiki Begiristain , dan
anggota direksi Evarist Murtra memutuskan mengangkat Guardiola untuk
menggantikan posisi Frank Rijkaard yang mengalami periode buruk pada
masa itu.
Meskipun belum
berpengalaman, Pep memiliki aura pemimpin yang segar, ambisius, dan
lapar akan kemenangan. Saat diperkenalkan sebagai pelatih Barca
B, dia mengatakan, "Saya sudah tidak lagi menjadi pemain.
Sebagai pelatih saya bukan siapa-siapa dan memulai karier dari nol.
Hanya kemenangan yang akan membangun kredibilitas saya sebagai
seorang pelatih, itu satu-satunya cara saya untuk tumbuh sebagai
pelatih."
"Prioritas di
sini adalah untuk terus memproduksi pemain kelas satu. Saya memiliki
target untuk mempromosikan Barca B ke level kompetisi yang lebih
baik, jika tidak melampaui target tersebut saya tidak akan
melanjutkan karier kepelatihan saya di sini."
"Saya tidak
punya tawaran lain dan untuk itu saya harus berterima kasih kepada
Barca, karena jika mereka tidak datang mencari saya, saya akan duduk
santai di rumah. Hal pertama yang saya ingin lakukan adalah
mengirimkan kebanggaan dan kehormatan supaya saya merasa dilibatkan
dengan klub ini lagi. Saya tidak melihat ini sebagai pekerjaan di
divisi tiga, tetapi bekerja untuk Barca B. Para pemain seharusnya
tidak berpikir mereka bermain di divisi tiga, tetapi harus
termotivasi menembus tim utama Barca."
Laporta tak
ketinggalan memuji, "Kita bisa merasakan, Pep mungkin bersedia
melatih Barca B tanpa menerima gaji."
Ada momen menarik
terjadi pada pertandingan kandang pertama Barca B di Mini Estadi,
yang berjarak 100 meter dari Camp Nou dengan kapasitas 15.000 kursi.
Pemain terlihat antusias mencoba menjalankan instruksi Guardiola di
pinggir lapangan dengan suara yang terdengar agak lantang, "Aku
tidak ingin kalian semua berusaha menggiring bola seperti Leo Messi -
oper, oper, dan oper lagi. Mengoper dengan tepat, bergerak dengan
baik, oper lagi, oper, oper, dan oper."
"Saya ingin
setiap gerakan harus cerdas, setiap umpan juga akurat. Itulah yang
membuat perbedaan dengan tim yang lain, selain itu saya tidak ingin
lihat."
Kebanyakan permainan
Barcelona sekarang sebenarnya dapat kita nikmati dengan tiket yang
lebih murah saat Pep masih melatih Barca B. Full-back menjadi bek
sayap, pemain berlari memotong ke dalam sehingga tim memiliki lima
penyerang ketika bek sayap melakukan over-lapping. Sergio Busquets
mengemban peran sebagai pemain poros dan kerap membantu lini belakang
ketika formasi awal 4-3-3 berubah menjadi 3-4-3. Penyerang tengah dan
dua pemain dalam (gelandang kanan dan kiri) akan menekan jika lawan
mencoba membangun serangan dari lini belakang.
Oper, oper, dan oper lagi. Mengoper dengan tepat, bergerak dengan baik, oper lagi, oper, oper, dan oper |
Barca B tak
terkalahkan dalam 21 pertandingan di kandang dan menjuarai divisi
tiga. Metode lain yang digunakan Pep adalah video motivasi, yang
belakangan terkenal dilakukannya menjelang final Liga Champions 2009
di Roma. Lima belas menit sebelum pertandingan play-off melawan
Barbastro dimulai, Guardiola menunjukkan video seorang ayah 60 tahun
dan putranya yang menderita cerebral palsy atau kelumpuhan otak.
Mereka bersama-sama mengikuti sebuah kontes Ironman. Dalam film
tersebut, sang ayah harus menggendong anaknya. Beberapa pemain
mengakui mereka bermain dengan penuh semangat sambil meneteskan air
mata setelah menyaksikan video itu. Sepuluh ribu fans di Estadi Mini
kemudian menyaksikan gol Victor Vazquez berhasil mengembalikan
Barcelona promosi ke divisi Segunda B.
Pada saat itu lah,
Guardiola mulai digadang-gadang untuk menggantikan Rijkaard pada
musim berikutnya. Keberhasilan itu merupakan sinyal yang sangat jelas
untuk melaju kencang di awal karier kepelatihannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar